Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimultan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas, jadi digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karmionatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur dan peluruh kencing (diuretik).
Kandungan Kimia
Buahnya mengandung kapsaisin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pemati rasa kulit.
Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Bagian yang digunakan
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun dan batang.
Indikasi
Cabai rawit digunakan untuk:
- Menambah nafsu makan
- Menormalkan kembali kaki dan tangan lemas
- Batuk berdahak
- Melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis
- Migrain
Cara Permakaian
Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari rasa nyeri karena kedinginan. Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
Efek Farmakologis
Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid
Contoh Pemakaian
Kaki dan Tangan Lemas (Seperti Lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit , 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit diatas lutut, 60 g kacang tanah dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya, tambahkan air dan arak sama banyaknya sampai bahan bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm diatasnya). Selanjutnya tim ramuan tersebut. Setelah dingin saring dan air saringanya diminum sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakit Perut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buah biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudian balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endofin yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sisitem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamim C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak dan memperlambat proses penuaan.